Di tengah kekhawatiran akan perubahan iklim dan polusi udara yang semakin meningkat, transportasi berbasis bahan bakar fosil menjadi perhatian utama. Dalam upaya untuk mencapai mobilitas yang lebih bersih dan berkelanjutan, kendaraan umum berbasis listrik muncul sebagai solusi yang menjanjikan.
Kendaraan umum berbasis listrik adalah kendaraan yang menggunakan motor listrik sebagai sumber tenaga utama, bukan mesin pembakaran internal yang mengandalkan bahan bakar fosil. Jenis kendaraan ini dapat mencakup bus listrik, trem listrik, kereta listrik, dan berbagai bentuk transportasi umum lainnya. Salah satu keunggulan utama kendaraan umum berbasis listrik adalah penggunaan energi yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
Manfaat yang paling mencolok dari kendaraan umum berbasis listrik adalah pengurangan emisi gas rumah kaca dan polusi udara. Dalam perbandingan dengan kendaraan konvensional, kendaraan listrik tidak menghasilkan emisi langsung saat beroperasi. Hal ini berarti penggunaan kendaraan umum berbasis listrik dapat membantu mengurangi polusi udara di kota-kota padat penduduk dan mengurangi dampak negatif terhadap kesehatan manusia.
Selain itu, kendaraan umum berbasis listrik juga memiliki potensi untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor bahan bakar fosil. Dengan mengadopsi kendaraan listrik secara luas, negara-negara dapat memperkuat ketahanan energi mereka dan mengurangi risiko fluktuasi harga bahan bakar fosil di pasar global.
Selain manfaat lingkungan, kendaraan umum berbasis listrik juga menawarkan kenyamanan dan efisiensi yang lebih baik. Mesin listrik memiliki torsi yang tinggi dan memberikan akselerasi yang lancar, sehingga memberikan pengalaman berkendara yang lebih nyaman bagi penumpang. Selain itu, kendaraan umum berbasis listrik biasanya lebih tenang daripada kendaraan konvensional, mengurangi polusi suara di perkotaan.
Nah, kendaraan umum berbasis listrik inilah yang menjadi perhatian Anies Baswedan, Bakal Calon Presiden 2024 yang diusung oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Menurut dia, kendaraan umum berbasis listrik inilah yang lebih layak mendapatkan subsidi daripada memberikan subsidi untuk pembelian kendaraan listrik. Yang mana hal ini Anies sampaikan di acara Kick Andy yang tayang pada Minggu, 18 Juni 2923.
“Kendaraan listrik ini adalah masa depan dan masa depan ini harus kita percepat. Karena kita punya masalah lingkungan di Jakarta, di Indonesia (kualitas udara). Bagaimana caranya dengan memperbanyak orang berpindah dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum.” kata Anies.
Lebih lanjut Anies mengatakan, oleh karena itulah kendaraan umum ini harus diperbesar dan kendaraan umumnya berbasis listrik. Itulah kita perlu memberikan prioritas dan negara seharusnya memberikan subsidi disitu.
“Yang terjadi terkait dengan mobil listrik, kita mendukung program mobil listrik. Bahkan di Jakarta ketika saya bertugas saya membebaskan bea balik nama mobil listrik dan membebaskan dari aturan ganjil genap. Ini namanya insentif tapi saya tidak menggunakan uang dari pajak rakyat untuk membantu pabrik mobil listrik atau membantu calon pembeli mobil listrik.” ujar Anies.
Karena menurut Anies mobil listrik ini harganya mahal dan yang mampu membeli mobil listrik sudah pasti kaya dan tidak membutuhkan subsidi lagi. Jadi kebijakan inilah yang membedakan pandangan Anies dengan pemerintah terkait subsidi kendaraan listrik. Anies lebih menekankan kepada subsidi kendaraan umum yang berbasis listrik sehingga bisa menyediakan transportasi murah yang akhirnya diharapkan banyak masyarakat yang beralih menggunakan kendaraan umum dibandingkan dengan subsidi kepada pabrik mobil listrik maupun calon pembeli mobil listrik yang hanya bisa dinikmati secara pribadi saja.